<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d36909074\x26blogName\x3dSastra\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://anakmapek-poem.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://anakmapek-poem.blogspot.com/\x26vt\x3d-4912848442362210193', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Kenapa..

Kenapa,
begitu kejamkah perasaan
hingga kau hempaskan dirimu pada duka
tanpa terucap sebuah kata
bahwa engkau sungguh tak rela

kenapa,
kau tersungkur lemah
pada perasaan orang lain
sementara perasaanmu,
kau titipkan di sana

kenapa,
kau begitu tega
bermain-main dengan perasaan
menikam kesejatian dengan keterpaksaan

kenapa,
tak kau simpan saja kesejatian itu
kau semai dalam jiwamu
biarkan dia mekar,
menebar aromanya pada pagi yang menyapa
pada senja yang tersenyum
hingga tiba saat itu..

kenapa,
tak bisakah kita hidup
tanpa harus dijajah oleh keterpaksaan
dan mengebiri kesejatian
padahal aku tau
sungguh kau tak rela
sungguh kau tak ridho
aku pun sama..

namun,
perasaan itu telah kau titipkan padanya
pada keterpaksan yang kau hiasi dengan senyuman
akankah kau renggut kembali
lalu, menghapus cahaya terangnya
yang kau tancapkan jauh dalam bilik hatinya

kenapa,
begitu kejamkah perasaan
hingga kau tak bisa bertahan
menanti hingga kau benar-benar paham
bahwa inilah kesejatian yang kau impikan
tanpa harus mengorbankan perasaan
perasaanmu, perasaanku dan perasaannya..

kenapa...

« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »