<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d36909074\x26blogName\x3dSastra\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://anakmapek-poem.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://anakmapek-poem.blogspot.com/\x26vt\x3d-4912848442362210193', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Pengamen Itu!

Thursday, March 19, 2009
Gimana jadinya jika ada orang bisu mengamen? atau gimana jadinya jika orang bisu mencoba menyanyikan sebuah lagu? Anda yang sering naik bis antar kota pasti tidak asing dengan kehidupan seorang pengamen. Berpindah dari satu bis ke bis, demi mencari sesuap nasi lewat alunan musik ala kadarnya. Ya, itulah kehidupan para pengamen.

beberapa hari yang lalu, aku berkunjung ke kota Malang. Kota sejuk dengan nuansa alam yang berbeda, yang terkenal dengan sebutan kota Apel. Tempat-tempat wisata pun akan banyak anda jumpai di kota ini. Sepanjang perjalanan, dari kota Pare ke Malang, aku berjumpa dengan tiga jenis pengamen yang berbeda. Semuanya unik, dengan gayanya yang khas.

Ketika bis antar kota yang kutumpangi berhenti sejenak, tiba-tiba seorang pengamen naik. Awalnya aku tak mengubrisnya, tapi ketika dia mulai memainkan musik dan menyanyikan lagu, aku terhenyak. Ada yang kontras di telingaku. Aku berusaha menoleh ke belakang. Seorang dengan pakaian hitam2, mengenakan jaket sibuk memainkan tangannya. Sebuah alat musik klasik, berupa kumpulan tutup botol beradu menjadi satu, menciptakan irama yang khas ala pengamen. Tapi yang berbeda, ketika ia mulai menyanyikan lagu andalannya. Yaa.. yang terdengar hanya teriakan-teriakan yang tidak jelas yang mengganggu gendang telinga. Orang itu ternyata bisu. Tapi ia tidak putus asa, ia berusaha menghibur para penumpang dengan suaranya yang mungkin bagi dia sudah cukup merdu.

"Mungkin orang ini sedang berusaha menyanyikan lagu favoritnya," pikirku, "tapi dengan bahasa yang berbeda". "Dia mungkin sedang mencoba menyanyikan lagunya Padi - Tak hanya Diam", aku mencoba menebak-nebak. Yaa, mungkin saja, meskipun dia bisu, dia mungkin juga ingin menunjukan kepada dunia bahwa dia juga bisa bernyanyii. Dia tak hanya ingin diam, seperti dalam lirik lagunya Padi. Meski hanya lewat teriakan-teriakan tak beraturan, yang bising.

Continued...

Hi-Class SMART ILC

Sunday, February 8, 2009
alhamdulillah, usahaku tidak sia-sia, Allah pun senantiasa mendengarkan setiap bait-bait doa yang kupanjatkan. Aku lulus ke Hi-Class dengan nilai tertinggi, 514..Semoga kesuksesan senantiasa mengalir, menyapa setiap rintihan hati, menuai hasil yang diridhoi. Amiiinn!!!

Pare 06 Februari 09

Wahai Takdir!

Wednesday, January 21, 2009
Dalam sepi kadang ku bermimpi
berharap wujudnya datang membelai
mengabadikan mimpi menjadi nyata
mendekap jiwaku, menjadi belahan jiwa
yang abadi nan suci

Wahai Takdir!
Dalam hening kadang ku berharap
kau beri aku satu jawaban
tentang dirinya yang penuh teka-teki
yang membisikan sebuah isyarat tentang kebesaran Ilahi
yang kadang membuatku lemah tanpa arti
Akankah keindahan yang Tuhan titipkan padanya
dapat kuraih dengan penuh arti
menjadi belahan jiwa yang diridhoi,
selamanya!!!???
ataukah hanya akan menjadi teka-teki
yang dibalut mimpi tanpa arti
pergi menyisakan luka tak terperih!!!???

Wahai Takdir!
Andai aku bisa berharap satu hal padamu
aku hanya ingin dia menjadi belahan jiwaku
menuntunku menelusuri hidup yang penuh lika-liku
mencari ridho sang Khaliq
sepanjang hidupku...

Namun, jika engkau berkehendak lain
aku tak ingin memaksamu
aku takkan protes pada keputusanmu
aku hanya berharap
engkau tak memberi pilihan yang salah

Wahai Takdir!
jika memang dia yang terbaik untukku
beritahu Khaliq-mu tuk menganugerahkan dia untukku
untuk menjadi belahan jiwa yang abadi
yang diridhoi...

Namun, jika tidak
berikanlah yang terbaik,
untuknya,
juga untukku...

Pare, 21 Januari 09

Kenapa..

Friday, February 29, 2008
Kenapa,
begitu kejamkah perasaan
hingga kau hempaskan dirimu pada duka
tanpa terucap sebuah kata
bahwa engkau sungguh tak rela

kenapa,
kau tersungkur lemah
pada perasaan orang lain
sementara perasaanmu,
kau titipkan di sana

kenapa,
kau begitu tega
bermain-main dengan perasaan
menikam kesejatian dengan keterpaksaan

kenapa,
tak kau simpan saja kesejatian itu
kau semai dalam jiwamu
biarkan dia mekar,
menebar aromanya pada pagi yang menyapa
pada senja yang tersenyum
hingga tiba saat itu..

kenapa,
tak bisakah kita hidup
tanpa harus dijajah oleh keterpaksaan
dan mengebiri kesejatian
padahal aku tau
sungguh kau tak rela
sungguh kau tak ridho
aku pun sama..

namun,
perasaan itu telah kau titipkan padanya
pada keterpaksan yang kau hiasi dengan senyuman
akankah kau renggut kembali
lalu, menghapus cahaya terangnya
yang kau tancapkan jauh dalam bilik hatinya

kenapa,
begitu kejamkah perasaan
hingga kau tak bisa bertahan
menanti hingga kau benar-benar paham
bahwa inilah kesejatian yang kau impikan
tanpa harus mengorbankan perasaan
perasaanmu, perasaanku dan perasaannya..

kenapa...

Ketika Duka Berbuah Surga

Monday, January 7, 2008
Wanita itu tersenyum lembut menyambut bisikan sang fajar. gemerincik air wudhu selalu menjadi irama musik yang merdu di setiap sepertiga malamnya yang menggigil. Namanya azizah, seorang muslimah yang taat dan sangat sholehah..

bersambung